Jayapura, 29/12 (Antara) - "Cipta kondisi" menjadi kegiatan yang saat ini aktif dilakukan Kepolisian Daerah Papua untuk menciptakan pilkada damai 2018.
Berbagai kegiatan dilakukan sejak awal bulan Desember dan akan terus dilakukan sebelum pilkada dilaksanakan Juni 2018. Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli mengatakan, cipta kondisi dilaksanakan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat sehingga pilkada damai 2018 benar-benar tercipta dengan melakukan berbagai pertemuan di daerah. Pertemuan-pertemuan dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat, agama dan pemuda melalui perjalanan keliling atau "road show "yang melibatkan para pejabat dilikungan Polda Papua guna terciptanya pilkada damai.
"Road show "dalam rangka "cipkon" atau cipta kondisi sengaja dilakukan guna menghindari terjadinya gangguan kamtibmas selama pilkada seperti halnya yang terjadi saat pilkada 2016 dan 2017, kata Irjen Boy Rafli.
Jenderal polisi berbintang dua itu berharap dengan dilaksanakannya cipkon maka masyarakat makin sadar berdemokrasi sehingga tidak terpengaruh terhadap ajakan kelompok atau oknum hingga menimbulkan korban jiwa. Pilkada 2016 dan 2017 menjadi pelajaran karena berbagai gangguan kamtibmas atau keamanan dan ketertiban masyarakat yang terjadi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda.
Bahkan ada di beberapa daerah harus dilaksanakan pemungutan suara ulang., kata Boy Rafli seraya menambahkan untuk pilkada 2018 dari tujuh kabupaten yang akan melaksanakan pilkada, empat kabupaten di antaranya dianggap rawan.
Empat kabupaten yang dikategorikan rawan yaitu Kabupaten Jayawijaya, Paniai, Mamberamo Tengah dan Kabupaten Mimika, sedang untuk pilkada gubernur belum bisa diperkirakan karena masih menunggu berapa banyak pasangan calon yang mendaftar dan lolos verifikasi KPU. Khusus untuk pilkada gubernur masih menunggu berapa banyak calon yang akan ikut karena bila hanya diikuti satu atau dua pasangan maka perkiraan atau ramalannya berbeda dari yang bila hanya diikuti satu pasangan, kata Kapolda Papua.
Toga dukung pilkada damai Pendeta Lipus Binilux mengatakan, tokoh agama yang sering disebut "toga" akan mendukung sepenuhnya kegiatan cipta kondisi yang kini digalakkan Polda Papua untuk menciptakan pilkada damai 2018.
"Kami akan mendukung "cipkon" yang dilaksanakan Polda Papua sehingga pilkada damai benar benar terwujud dengan menyelipkan pesan pesan kedamaian didalam setiap khotbah yang dilakukan para tokoh agama," kata Pdt Binilux yang menjabat Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua.
Menurut tokoh agama ini, langkah yang diambil Polda Papua sudah tepat dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat guna menciptakan pilkada yang damai. Tokoh agama akan selalu membantu kepolisian sehingga terciptanya kedamaian di Tanah Papua dan masyarakat benar-benar merasa kedamaian, kata Pdt.Binilux.
KPU harus transparan-+ Ketua Bawaslu Papua Feggy Wattimena mengharapkan KPU harus melakukan verifikasi secara terbuka dan transparan sehingga kasus yang pernah terjadi saat pilkada sebelumnya tidak terulang kembali. Sangat penting bagi KPU untuk transparan dan terbuka khususnya saat melakukan verifikasi karena bila tidak dilakukan maka pilkada damai yang diinginkan semua pihak tidak dapat terwujud akibat adanya pasangan calon atau kelompok yang kecewa sehingga melakukan pengerarahan massa.
Bawaslu sangat mendukung upaya Polda Papua dalam menciptakan pilkada damai sehingga apa yang dikhawatirkan tentang kondisi keamanan di Papua yang rawan tidak terbukti, kata Feggy Wattimena. Proses atau tahapan pilkada saat ini masih terus berlangsung yang puncaknya tanggal 27 Juni saat seluruh warga di Papua dan di tujuh kabupaten mendatangi TPS untuk memilih.
Tujuh kabupaten yang melaksanakan pilkada yaitu Kabupaten Mimika, Jayawijaya, Deiyai, Paniai, Biak Numfor, Mamberamo Tengah dan Kabupaten Puncak.
Berbagai kegiatan dilakukan sejak awal bulan Desember dan akan terus dilakukan sebelum pilkada dilaksanakan Juni 2018. Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli mengatakan, cipta kondisi dilaksanakan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat sehingga pilkada damai 2018 benar-benar tercipta dengan melakukan berbagai pertemuan di daerah. Pertemuan-pertemuan dilakukan dengan melibatkan tokoh masyarakat, agama dan pemuda melalui perjalanan keliling atau "road show "yang melibatkan para pejabat dilikungan Polda Papua guna terciptanya pilkada damai.
"Road show "dalam rangka "cipkon" atau cipta kondisi sengaja dilakukan guna menghindari terjadinya gangguan kamtibmas selama pilkada seperti halnya yang terjadi saat pilkada 2016 dan 2017, kata Irjen Boy Rafli.
Jenderal polisi berbintang dua itu berharap dengan dilaksanakannya cipkon maka masyarakat makin sadar berdemokrasi sehingga tidak terpengaruh terhadap ajakan kelompok atau oknum hingga menimbulkan korban jiwa. Pilkada 2016 dan 2017 menjadi pelajaran karena berbagai gangguan kamtibmas atau keamanan dan ketertiban masyarakat yang terjadi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda.
Bahkan ada di beberapa daerah harus dilaksanakan pemungutan suara ulang., kata Boy Rafli seraya menambahkan untuk pilkada 2018 dari tujuh kabupaten yang akan melaksanakan pilkada, empat kabupaten di antaranya dianggap rawan.
Empat kabupaten yang dikategorikan rawan yaitu Kabupaten Jayawijaya, Paniai, Mamberamo Tengah dan Kabupaten Mimika, sedang untuk pilkada gubernur belum bisa diperkirakan karena masih menunggu berapa banyak pasangan calon yang mendaftar dan lolos verifikasi KPU. Khusus untuk pilkada gubernur masih menunggu berapa banyak calon yang akan ikut karena bila hanya diikuti satu atau dua pasangan maka perkiraan atau ramalannya berbeda dari yang bila hanya diikuti satu pasangan, kata Kapolda Papua.
Toga dukung pilkada damai Pendeta Lipus Binilux mengatakan, tokoh agama yang sering disebut "toga" akan mendukung sepenuhnya kegiatan cipta kondisi yang kini digalakkan Polda Papua untuk menciptakan pilkada damai 2018.
"Kami akan mendukung "cipkon" yang dilaksanakan Polda Papua sehingga pilkada damai benar benar terwujud dengan menyelipkan pesan pesan kedamaian didalam setiap khotbah yang dilakukan para tokoh agama," kata Pdt Binilux yang menjabat Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua.
Menurut tokoh agama ini, langkah yang diambil Polda Papua sudah tepat dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat guna menciptakan pilkada yang damai. Tokoh agama akan selalu membantu kepolisian sehingga terciptanya kedamaian di Tanah Papua dan masyarakat benar-benar merasa kedamaian, kata Pdt.Binilux.
KPU harus transparan-+ Ketua Bawaslu Papua Feggy Wattimena mengharapkan KPU harus melakukan verifikasi secara terbuka dan transparan sehingga kasus yang pernah terjadi saat pilkada sebelumnya tidak terulang kembali. Sangat penting bagi KPU untuk transparan dan terbuka khususnya saat melakukan verifikasi karena bila tidak dilakukan maka pilkada damai yang diinginkan semua pihak tidak dapat terwujud akibat adanya pasangan calon atau kelompok yang kecewa sehingga melakukan pengerarahan massa.
Bawaslu sangat mendukung upaya Polda Papua dalam menciptakan pilkada damai sehingga apa yang dikhawatirkan tentang kondisi keamanan di Papua yang rawan tidak terbukti, kata Feggy Wattimena. Proses atau tahapan pilkada saat ini masih terus berlangsung yang puncaknya tanggal 27 Juni saat seluruh warga di Papua dan di tujuh kabupaten mendatangi TPS untuk memilih.
Tujuh kabupaten yang melaksanakan pilkada yaitu Kabupaten Mimika, Jayawijaya, Deiyai, Paniai, Biak Numfor, Mamberamo Tengah dan Kabupaten Puncak.