Tuesday, November 21, 2017

Perkerasan Jalan Tanah Agar Kuat

Sarana infrastruktur paling penting dalam kehidupan manusia adalah jalan. Untuk bisa berlalu lintas dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain manusia membutuhkan jalan. Hanya saja jalanan di Indonesia belum semuanya baik. Untuk yang tinggal di kota besar apalagi yang dekat dengan pusat pemerintahan maka mungkin tidak mengalami jalan di kondisi jalanan yang masih terbuat dari tanah. 

Namun mereka yang masih tinggal di desa, dekat daerah tambang atau terpencil seperti lahan perkebunan dan desa-desa di Papua masih menghadapi jalan tanah setiap harinya. Untuk itulah dibutuhkan proses perkerasan jalan tanah yang baik sehingga berhasil maksimal untuk masa pakai jalan yang tahan lama, prasarana jalan tangguh semaikn diperlukan. Proses sangat berpengaruh terhadap hasil akhir oleh sebab itu tidak boleh dianggap sebelah mata.


Perlu diketahui bahwa ada beberapa factor yang menjadi penyebab kenapa jalan tanah seringkali mudah rusak terutama di daerah perkebunan dan pedesaan. Yang pertama adalah karena tingginya kandungan air di dalam tanah tersebut. Hal ini lantas membuat tanah menjadi lebih lunak dan cukup mengganggu pengguna jalan. Namun jika tanah terlalu gersang juga menjadikan masalah karena banyak lobang dan bongkahan tanah berukuran besar di tengah jalan. Berikutnya adalah banyaknya daun atau ranting yang berada di permukaan tanah yang justru membuat kondisi tanah menjadi subur dan gembur. Lalu sifat dan struktur tanah itu sendiri serta adanya beban angkut yang melewati jalanan secara berlebihan.

Untuk keberhasilan proses perkerasan jalan tanah maka para pekerja harus memperhatikan factor alam dan material yang ada di daerah tersebut. Perkerasan tanah sendiri saat ini sudah menggunakan banyak teknologi modern sehingga kondisi tanah setelah dikeraskan tidak akan berubah sekalipun terkena genangan air, terkena banjir atau hujan lebat. Teknologi tersebut menggunakan soil stabilisasi yang memang cocok untuk diterapkan di kondisi jalanan dengan tanah. 

Proses perkerasan jalan dengan metode ini tidak harus menggunakan batu dan juga ketebalan lapisan jalan akan disesuaikan dengan kebutuhan jalan itu sendiri serta jenis kendaraan yang selalu melintas diatasnya. Dengan soil stabilisasi ini maka akan diperoleh manfaat berupa proses pengerjaan yang lebih cepat, biaya proyek yang lebih ekonomis dan hemat, serta biaya perawatan yang jauh lebih terjangkau. Dibandingkan dengan cara konvensional maka soil stabilization ini lebih recommended.

Soil stabilisasi menjadi jalan keluar paling tepat untuk berbagai jenis jalan tanah yang ada di Indonesia. Proses stabilisasi tanah sendiri dilakukan dalam empat tahapan atau metode yaitu stabilisasi kimia, stabilisasi fisik, stabilisasi mekanik dan stabilisasi termal.  Proses ini berarti sebuah teknik rekayasa terhadap tanah atau soil sehingga kondisi butiran tanah bisa meningkat. Hal ini sangat penting mengingat jalan adalah salah satu jalur mobilisasi manusia yang cukup vital. 

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka ada team khusus yang harus mempelajari kondisi tanah di setiap daerah. Hasilnya nanti akan berguna saat proses penentuan komposisi yang tepat untuk tahapan pengerjaan perkerasan tanah disana. Proses stabilisasi tanah ini nantinya juga akan dikerjakan menggunakan alat berat sehingga hasilnya lebih cepat dan tepat. 


1 comment:

  1. Artikel ini disajikan, mengingat masih minimnya kualitas jalan di daerah Papua yang sedang bertumbuh, apakah itu dilokasi perkebunan, terutama jalan desa.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.