Monday, April 10, 2017

Penyuluhan Malaria Bagi Karyawan

PT. Nabire Baru Melakukan Penyuluhan Malaria Bagi Karyawannya


Kegiatan sosialisasi kesehatan kembali diselenggarakan oleh PT. Nabire Baru melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Sabtu, 04 Februari 2017 dilaksanakan kegiatan penyuluhan pencegahan Malaria oleh Dinas Kesehatan yang bekerja sama dengan PT. Nabire Baru  di ruang pertemuan perusahaan yang dihadiri oleh beberapa perwakilan karyawan PT. Nabire Baru.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga sudah pernah dilakukan demi meminimalisir penularan penyakit malaria dilingkungan perusahaan maupun di lingkungan masyarakat setempat, dan telah berjalan dari tahun 2012 silam. Penyuluhan malaria bagi karyawan ini juga di lanjutkan dengan memberikan bantuan kelambu anti malaria dan melakukan fogging di sekitar pemukiman warga.

Dalam grafik menunjukkan bahwa ada trend penurunan penularan penyakit malaria di Kabupaten Nabire Baru Papua. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya Dinas Kesehatan setempat dalam melakukan sosialisasi seperti halnya yang mereka lakukan dengan menggandeng beberapa pihak lain termasuk perusahaan di Kabupaten Nabire Papua tersebut.

Melalui perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, turut mmenyampaikan poin penting dalam sosialisasi penyuluhan malaria tersebut kepada karyawan PT. Nabire Baru yang hadir. Beliau mengungkapkan bahwa Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles dengan menyebarkan parasit plasmodium yang dimilikinya.

Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi malaria, maka nyamuk tersebut menyedot parasit yang disebut gametocytes. Parasit tersebut menyelesaikan siklus pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk dan kemudian merambat ke kelenjar ludah nyamuk. Selanjutnya, pada saat menggigit orang lain lagi, otomatis nyamuk ini menyuntikan parasit ke aliran darah mereka menuju hati kemudian melipatgandakan diri. Nah, siklus tersebutlah yang terjadi dalam penularan malaria.

Indonesia termasuk dalam kawasan iklim tropis yang menjadi kawasan penyebaran nyamuk malaria tersebut, dan umumnya malaria banyak menjangkit masyarakat di provinsi Papua ini. Oleh sebab itu perlu langkah kongrit yang  harus diambil pemerintah pusat maupun pemerintah setempat khususnya Dinas Kesehatan terkait, untuk mencegah penyebarannya seperti melakukan fogging dan pemberian kelambu gratis di daerah yang rawan terjangkit penyakit tersebut.

Selanjutnya yang tak kalah penting juga adalah selalu rutin melakukan sosialisasi maupun penyuluhan guna memberikan pengetahuan dan pemahaman kesehatan dan bahaya penyakit dan upaya-upaya pencegahannya yang harus terus dilakukan. Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitarnya dengan memperhatikan kebersihan juga merupakan langkah pencegahan dari datangnya nyamuk malaria tersebut.

Untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit malaria atau tidak, Dinas Kesehatan setempat melalui sosialisasinya menyebutkan bahwa ada beberapa tanda atau gejala seseorang terjangkit malaria. Untuk gejalanya biasanya ditandai dengan terjadinya menggigil, demam, sakit kepala, nyeri sendi dan juga diare serta rasa pegal-pegal pada tubuh.

Jika seseorang mengalami gejala diatas tersebut, sebaiknya segeralah membawanya ke klinik ataupun puskesmas terdekat untuk mengetahui lebih pasti tentang kondisi ataupun keadaan yang dialaminya. Dan apabila seseorang sudah positif terkena malaria, biasanya gejala yang muncul pada dirinya adalah sering menggigil, sering mengigau, dehidrasi, kekejangan, bahkan bisa sampai jatuh pingsan.

Melalui Manager Corparate Social Responsibility (CSR) PT. Nabire Baru Yakobus Stefanus Muda juga turut menyampaikan pandangannya kepada karyawan yang hadir di penyuluhan malaria tersebut bahwa penyuluhannya ini merupakan kegiatan yang sangat penting sekali dilakukan dan akan terus dilaksanakan tiap tahunnya guna menurunkan trend penyebaran penyakit malaia di Kabupaten Nabire khususnya di wilayah perusahaan PT. Nabire Baru.